Jiwa seorang Muslim itu setegar karang. Tidak gampang untuk terhanyut
arus pola kehidupan di sekitarnya yang telah rusak. Dia percaya diri
tampil sebagai pribadi muslim sejati. Baik dari segi penampilan, cara
bicara, cara bergaul, dsb. Dia laksana mata air, yang memulai aliran air
yang baru yang bening, menjernihkan air sungai yang kotor. Dia sadar
apa yang harus dia lakukan. Dia mengerti apa yang harus diperbuat.
Karena dialah muslim sejati.
Seakan-akan didadanya selalu bergemuruh kata yang terucap lantang :
Aku adalah Seorang Muslim, Biarkan orang mencela, menghina, memaki, dan
memandang aneh kepadaku, tapi ku yakin, ALLAH melihatku. Allah
menilaiku, aku hanya ingin Allah yang menilaiku, bukan manusia. Begitulah
para Rasul. Ketika Ibrahim terlahir di tengah-tengah budaya penyembah
berhala, penuh kemusyrikkan, dia sama sekali tak turut dalam budaya yang
sesat itu. Malahan kemudian beliau menentang kesesatan-kesesatan yang
terjadi dilingkungannya saat itu. Karena kegigihannya mempertahankan
prinsip kebenaran itu, hingga akhirnya orang-orang menjadi pengikut
langkahnya. Begitu pula dengan Musa, Ilyas, Isa, hingga ke Rasulullah
SAW.
Rasulullah di lahirkan di tengah-tengah bangsa paling jahat sedunia.
Namun karena ketegarannya mempertahankan prinsip kebenaran itu, akhirnya
orang-orang yang tadinya memusuhinya, mencelanya, menghinanya, berbalik
menjadi pengikutnya yang setia, dan pengikutnya akan berkekalan hingga
akhir zaman.
Itulah contoh keteladanan yang bias kita petik. Jika kita yakin itu
adalah kebenaran, pertahankanlah! Perjuangkanlah!. Tampillah dengan
penuh keyakinan dan percaya diri yang mantap. Jangan goyah, jangan
rapuh. Karena muslim yang kuat lebih dicintai Allah dari pada muslim
yang lemah. Kita harus percaya diri menampilkan diri sebagai muslim
sejati meski di tengah-tengah lingkungan yang akhlaknya telah rusak.
Kalau tidak kita yang memulai siapa lagi?
Al-Qur’an ada dihatinya, Sunnah Rasul ada di jiwanya, Islam ada di
nadinya, Allah swt adalah segala-galanya baginya. Bicaranya adalah
dakwah, diamnya adalah zikir dan do’a. Kerinduannya adalah tegaknya
syariat Allah dimuka bumi. Hatinya peka meraba orang lain.
Tag :
AGAMA
0 Komentar untuk "Jiwa Muslim Sejati"